Berkunjung ke Museum Sherlock Holmes itu emang baru muncul 2012 dan sejak jatuh cinta pada Benedict Cumberbatch di Serial Sherlock Holmes yang sempat tayang di AXN dan selanjutnya dikoleksi bajakan. Maaf ya sayang.. halah.. Sejak itu berkunjung ke Sherlock Holmes Museum itu ada sejajar dengan cita-cita ngejar S2. Benedict Cumberbatch selalu menemani saya saat belajar bahasa Inggris untuk tes IELTS 🙂
Maka ketika tiba di London hal yang pertama harus dikunjungi tentu saja Sherlock Holmes Museum, sebelum melihat hal lain di UK. Baker Street 221B udah kayak Mekkah buat saya, udah ga bisa diungkapkan gimana rasanya ada di depan pintu rumah itu. Di sebelah 221B ada toko yang menjual pernak pernik Sherlock, dan restoran milik Mrs, Hudson itu disulap menjadi kantor pengurus museum.
Untuk masuk ke Museum Sherlock Holmes, kudu bayar tiket 15 poundsterling, berupa keterangan apa aja yang ada di rumah mas Sherlock. Mamang-mamang penjaga museum yang lengkap dengan pakaian petugas kepolisian zaman Victoria dan super ganteng itu pun jadi sasaran foto pengunjung yang antrinya aja satu jam lebih buat bisa masuk ke dalam museum. Termasuk akuuu, fotonya nyusul karena ada di kamera teman.
Wajah ini sumringah banget begitu dapat giliran masuk ke dalam museum. Seingat saya, cuma di depan makanan dan saat jatuh cinta, muka saya bisa senyum ga berhenti. Nah karena jatuh cintanya sama Benedict Cumberbatch, jadilah itu selama satu jam nunggu, cengar cengir aja bawaannya. Ini sebagian foto di dalam Museum ya.
Ini adalah biola yang selalu dimainkan Sherlock, dia otodidak belajar biola ini.
Entah kenapa Sherlock Holmes di tahun 1800an bisa dapat toilet begini di kamarnya. Soalnya setahu saya cuma keluarga terhormat di zaman itu yang bisa punya toilet pribadi, yang lainnya buang air sembarangan, sampai suatu ketika terjadi wabah kolera.
Ini Sherlock…
Bersama Professor Moriaty, arch enemynya Sherlock. Otak dari segala kejahatan, criminal master mind julukannya. Ngegemesin deh ini karakter rrr…
Ini adalah pesan yang disampaikan para Sherlockians, fans beratnya Sherlock Holmes. Saya ga pesan apa apa cukup sudah sumringah sepanjang hari, masa…
Saya tidak membaca cerita Sherlock sampai film serial versi BBC yang diperankan Benedict Cumberbatch itu dibuat dan dipublish. Ada jutaan orang macam saya yang akhirnya jatuh cinta pada penokohan Sherlock Holmes dan rasanya itu berkat akting dahsyatnya Kang Ben di sana. Sherlock Holmes jadi popular di segala usia.
Maka juga tak berlebihkan kalau akhirnya saya kepincut mengumpulkan suvenir dari toko sebelah museum. Harganya ya jangan ditanya… alamat ga makan enak aja dalam beberapa hari ke depan. But everything is worthy.. Lunas sudah rasa penasaran saya untuk berziarah ke rumah Sherlock Holmes, membeli pernik kenang-kenangan berupa jam dan biography Kang Ben tercinta.
Memilih souvenir itu yang dipakai dong, dan kebetulan pecinta jam yang dapat dikoleksi. Inilah yang dipilih. Harganya 20 pounds, jauh lebih baik daripada beli kaos yang bisa dicontek modelnya versi anak Bandung lah yang harganya 25 pounds 🙂
Ini semua yang didapat dari ziarah ke Museum Sherlock Holmes hari ini. I am so Sherlocked…. bermimpi lalu menjadi kenyataan. Sepanjang jalan dari rumah di Charlton ke Westminster, saya seperti dibawa ke setiap episode serial Sherlock Holmes. Saya hapal setiap adegan! edun lah….