Otak manusia berupa sel-sel saraf yang semakin dilatih, hubungan antar saraf itu semakin mudah, lancar dan bekerja secara otomatis – Profesor Yohanes Surya
Saya pegang kata-kata Prof Surya di atas, ala bisa karena biasa. Ya otak kita Cuma butuh dirangsang secara terus menerus untuk akhirnya bekerja otomatis.
Saya dapat pertanyaan bagaimana proses kreatif itu terjadi dalam diri saya, tidak Cuma dalam menulis tapi dalam menciptakan kegiatan luar ruangan di pekerjaan yang lama. Jawabannya belajar dan berlatih.
Saya tidak pernah belajar khusus tentang membangun kreativitas, mendengarkan berjam-jam motivator yang mahal naujubillah Cuma untuk memberitahu yang sebenarnya sudah kita tahu. Tapi mungkin masalahnya saya tidak pernah puas dengan apa yang saya kerjakan dalam semua hal. Buat saya belajar hal baru setiap hari adalah penting, sekecil apa pun. Tidak harus makan bangku sekolahan yang harganya ga murah itu
Saya tidak bisa klaim sebagai orang yang kreatif karena di belakang saya ada banyak temanteman yang membantu saya untuk berusaha menjadi kreatif. Mereka yang dengan pecutnya terus mengingatkan saya untuk berlatih.
Sehari dua jam saya sempatkan untuk menulis, apa aja. kalau saya tidak sempat menulis dalam blog, saya tetap menulis dengan media apa pun. Blocknote kecil dan pulpen itu selalu ada di tas saya, note di HP kan juga bisa, tulis email ke diri sendiri, bahkan twit saya yang barangkali bisa dikembangin lagi jadi puisi saya email ulang hahaha. Apa pun yang saya keluarkan saya rekam dalam banyak media. Jangan pernah sia-siakan kalimat yang keluar dari kepalamu. Catet semua.
Nah barangkali karena hal yang paling saya takutkan adalah menjadi lupa, padahal kalau lupa pun saya lupa kalau saya lupa… hadeuh…. Anyway, saya merekam semua dalam tulisan atau foto karena saya takut lupa apa yang sedang terjadi.
Otak saya terus terang sepertinya ga pernah istirahat bahkan tidur pun saya dikasih bonus mimpi dan bangun pagi hari, saya catat yang masih mungkin saya ingat dari mimpi itu. Iyalah gila. Tapi siapa tahu suatu saat berguna buat tulisan saya.
Karena dilatih untuk mengingat, kapasitas memori saya ga pernah kepenuhan tuh, mirip googlemail aja hahaha, tinggal di search lalu ingatan kembali muncul. Ini juga menguntungkan sewaktu menulis, supaya ga kehabisan ide 😉
Dulu saya mengeluh ke diri sendiri, kenapa sih mesti inget hal-hal yang ga penting, kenapa juga keingetan detil obrolan dengan seseorang. Tapi yang saya anggap ga penting itu, bisa keluar lagi jadi hal yang penting loh dan bisa masuk dalam sebuah tulisan.
Dari stok tulisan itulah kemudian bisa diolah jadi cerita yang menarik. Sementara kalau ditanya bagaimana bisa bikin sebuah acara menarik, rajin-rajin nengok acara orang lain, bikin perbandingan, bikin kreasi yang lebih baik dari orang lain.
Kata Nia Dinata, untuk menjadi sutradara yang baik, rajinrajinlah menonton film berkualitas biar mata sama otak terbiasa melihat yang berkualitas juga. Nah hal yang sama juga berlaku di jagat penulisan, kalau mau menulis, rajin-rajinlah membaca tulisan yang berkualitas. Supaya otak terlatih berimajinasi, dan memilih kalimat yang menarik.
Jangan berhenti pada kata malas, ga ada waktu apalagi ga bisa. Latihan aja lah. Selamanya saya juga masih terus belajar.
Sstt rajin-rajin baca novel Haruki Murakami, dia memulai menulis semua novel larisnya dari hal sederhana dan keseharian 😉
PE ER : coba tulis pengalamanmu hari ini, apa saja yang berkesan buruk maupun baik?
Setelah ditulis, baca lagi berkali-kali, kamu akan selalu melakukan editing pada tulisanmu sendiri… itu proses kreatif 😉
Selamat mencoba ya