Monthly Archives: Januari 2013

Saladin To The Max…..

Standar

Its name after the great Saladin the Sultan of Egypt and Syria and his forces defeated the Crusaders at the Battle of Hattin. His noble and chivalrous behavior was noted by Christian chroniclers and he won the respect of many of them including Richard the Lionheart. It is become my true obsession in life to visit his route of history before I die.

So my folding bike name is Saladin J it is not just the folding bike, it become my friend at any occasion. When I had a broken  heart in 2010, I was singing out loud and cried at the same time on the road from utan kayu – monas-  utan kayu with saladin. We will stop by any park just to stretch my leg, having bars of dark chocolate and read a novel for awhile. We have our great times.

Now in Bandung, Saladin once again is with me at any interesting spot, including the famous GASIBU… not so huge football field names Wihelmina Plein during the Dutch Colony then turn to Gasibu, gabukan sepakbola bandung utara, but some said the real name was Gazebo then people misspell to Gasibu. There is a Sunday Market, very crowded and most of bicycle club will gather here at Gasibu during weekend. Me and Saladin not yet join any club… I mean just a folding bike club.

It wasn’t easy to get to Gasibu for a folding bike like Saladin. It is at the highland and Saladin needs to climb to get to Gasibu. I failed 3 times before I finally reached Gasibu using a good alternative route which is not too high. It took us about 30 minutes to get there including the time when we were lost somewhere which actually just behind the Gedung Sate, across the Gasibu J here are the pictures of Saladin at Gasibu, Gedung Sate and Momument Perjuangan….

Oh one thing I learned from Saladin… it is not about what you ride, it is about HOW you ride it! Push yourself to the limit then once again you’ll know that there is NO limit!

IMG-20130124-00508

IMG-20130124-00510

IMG-20130124-00512

Iklan

Anggap Remeh Keamanan Sampai Bencana Datang, lanjutt gaan!

Standar

IMG-20130123-00503

Tersebutlah Paris Van Java mall yang beken itu. Gue berkunjung ke sana Rabu lalu untuk mencari pretzel. Mall ini seperti juga mal kelapa gading, grand Indonesia, atau plaza Indonesia, ya isinya jajanan café dan toko baju sogo. Konsepnya menarik, makanan itu dijajarkan di kawasan out door sementara pakaian ada di dalam gedung. Salut lagi mal ini menyediakan parkiran khusus motor yang terlindungi dari panas matahari dan hujan, tidak seperti lokasi lain yang mendiskriminasi motor.

Tapi sejak masuk kawasan Paris Van Java tidak ada papan petunjuk “you are here” atau map atau lay out dari isi mal yang biasanya dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta. Jadi waktu mencari Aunties Anne aja sulit setengah mampus karena ga ada lay out dan keterangan apa pun. Dua kali kitaran menelusuri café dan jejeran toko akhirnya bertemu lah yang diinginkan; Pretzel.

Nah bahkan sepanjang koridor kami menjelajah Paris Van Java, tak ada penanda yang biasanya rame terpajang yang menunjukkan Toilet, Mushola, Parking Lot, tangga evakuasi… bener-bener blast kosong. Waktu kebelet pipis kami mencari penanda itu, setelah kehabisan akal mencari petunjuk barulah bertanya pada pak satpam, penjaga toko handphone dan cleaner. “Teteh turun dulu ke lantai bawah nanti ada di sebelah kiri deh.”

Voila! Nemu memang…

IMG-20130123-00507

Kalau petunjuk toilet aja ga ada, apalagi petunjuk evakuasi! Jangan-jangan mereka ga punya assembly point kalau sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran, bom atau mungkin banjir. Inget kejadian di UOB Plaza sewaktu banjir kemarin, ketika beberapa orang meninggal karena tenggelam dalam banjir? Atau ketika bom meledak di utan kayu 2011 persis ketika ratusan orang berkerumun di dekat bom itu?

Setelah bom itu kami dapat beberapa kali latihan menghadapi ancaman bom dan juga kebakaran meski ada yang membocorkan latihan yang seharusnya rahasia itu. Sial! Kami juga punya assembly point meski sering kali dihalangi mobil parkir… itu juga berengsek.

Kita memang selalu menganggap remeh soal keamanan sampai bencana benar-benar terjadi. Kita gampang melupakan betapa latihan menghadapi bencana itu penting untuk antisipasi bencana. Kita senang memelihara kebodohan, memelihara simpati berlebihan, meminta bantuan setelah celaka. Ampuuunnn dah…

Ga susah kok pasang petunjuk “JALUR EVAKUASI” menyiapkan “ASSEMBLY POINT” dan terus latihan menghadapi bencana dan bikin tim kecil tanggap darurat dalam manajemen sebelum ancaman benar-benar datang.

Dilarang Nyasar di Bandung

Standar

Kota Bandung itu ga selebar Jakarta, seharian saja bisa ditelusuri semua sudutnya. Tapi rute jalan raya di Bandung itu umumnya satu arah. Kabar dari si akang supaya bisa diurai macetnya. Setahu gue rute satu arah itu sudah ada sejak zaman gue dititip mami di rumah emak saban liburan dulu sekali. Nah, gara-gara satu arah itu, Bandung serasa luas banget, untuk jarak sekian kilometer misalnya kudu dua tiga kali naik angkot.

Gue orang yang paling seneng menyasarkan diri, tapi itu kalau di tempat wisata baru. Tapi ini Bandung, sudah hampir dua bulan gue di sini dan masih aja suka nyasar. Dilarang nyasar di Bandung. Itu peringatan paling bener dah.

Sebulan lalu untuk pertama kalinya gue naik sepeda kuriling bandung. Rencananya mau ke Alun-alun, tapi malah nyasar ke arah Gasibu, tapi karena ga sanggup nanjak, sepeda gue putar ke kanan masuk Juanda. Maksud hati mau mampir ke Braga, tapi karena lagi-lagi salah ambil jalur, jadi weh masuk ke arah Tegalega. Kalau tetap mau ke Braga mesti melakukan kitaran yang lumayan jauh.

Lain waktu membawa kawan dari Spanyol untuk ke jalan Braga… lagi… dari arah Asia Afrika gue dan putrid mulai merasa kalau kami  nyasar dan ga tau ke arah Braga. Kami berlarian bertiga ngejar taksi di Asia Afrika, dikirain Braga masih jauh, ternyata… argo 5000 di taksi aja ga berubah, jaraknya Cuma selemparan kutang. Aaahhh…

Nyasar berikutnya waktu naik taksi mau ke cihampelas, ke pool baraya arah cibubur. Pul arah cibubur dan jatiwaringin bersebrangan di jalan cihampelas yang lagi-lagi satu arah. Abang taksi salah parkir, sementara bawaan gue buanyak banget, akhirnya kami puterin lagi dah dari awal jalan menuju cihampelas. Kalau tukang foto copy bersedia menanggung kesalahan fotocopy kalau argo taksi kan terus muter meski yang salah arah si abang toh… *ngok*

Hari ini Citra dan Hilman, terpaksa muter lokasi alun-alun tiga kali karena salah jalan mau ke arah braga. Kalau sampai tujuh, wah sah tuh tawaf….

Sulit percaya sama google maps di Bandung, karena di atas peta tak ada petunjuk satu atau dua arah. Jadi bertanya takkan membuat sesat, tanya saja sama abang becak dan bukan tukang parkir atau preman, bisa jadi mereka cuma tahu wilayah kekuasaannya J

Supaya ga nyasar di Bandung, neh gue sertain link rute angkot se bandung

gain weight in Bandung (1)

Standar

a friend once said,” stay 1 month in bandung, you’ll gain 10 kilos”

i dont buy that… until….  i couldn’t stop searching for new adventure on my plate!

irvan imamsyah adalah korban di saat gue galau, bukan karena gue bakal cerita soal kegalauan yang ada, tapi gue akan maksa dia untuk antar ke bubur cikini. yup i look for porridge whenever im in the bad mood. and irvan turn to be the hater of this place…

ketika gue pindah ke bandung, irvan merasa lega karena ga harus nganter gue ke burcik, meski dia concern dimana gue bakal menghabiskan kegalauan itu. ada kang iwan yang kali ini digiring-giring nyari bubur ayam, ternyata nemunya deket kosan hahaha…

IMG-20130118-00496namanya bubur ayam Jalaprang, adanya di jl.karawitan. gambar di atas itu menu special nya.  soal harga, kebetulan si akang yang traktir kemarin itu jadi ga tau. tapi kabar dari mba myria sih katanya sekitar 10.000an. rasanya enak! cukup meredam kerinduan akan bubur cikini… oh iya, buburnya agak encer, ya mirip yang di cikini lah. jadi rasanya buat yang lebih suka bubur kental, ga akan suka bubur di atas.

lalu ada SERABI…. been dreaming of this serabi… a small traditional pancake made of coconut milk and oncom… nah tuh oncom bahasa inggrisnya apa ya? IMG-20130116-00495

there’s many type of surabi; surabi with chocolate and cheese, surabi with chicken or sausage…but that’s how the surabi should be, with oncom-made of soy… back to the originality hahaha…

when i was little, i used to queued for surabi made by an old lady near the market. surabi is for breakfast to now days you can always find it at lunch time at Cisangkuy Yoghurt, late suffer at Warung Setiabudhi…

IMG-20130116-00494jam 11 malam pun mereka masih buka dengan puluhan tungku panas. harga satuan untuk surabi oncom cuma 3500 rupiah saja… buat yang kangen surabi, sok mangga atuh dijajal ke tempat ini.

nah satu lagi si bitter ballen…  dikenalkan sama seorang kawan dari belanda dengan makanan satu ini di braga, but you can find bitter ballen at most cafe in bandung. true its not originally from bandung… but its okay its cheap anyway 16.000 rupiahs with the formation on your plate 4-3-2 just like football formation hahaha. oh you can find one at Ngopie Doeloe Cafe… my favorite place 🙂

bitter ballen itu bola-bola isi daging dan cheddar dengan saos mustard dan saos tomat. yummy

bitter ballen

well i guess that’s all for now… masih banyak lagi cerita dari piring makan di Bandung… i’ll look for more, i’ll stay here for awhile anyway.

cheers

bandung setelah 1 bulan 13 hari

Standar

on my opinion as the newbie in town…

actually Bandung is not a new city for me … my mom was born and grew up in this city and as far as i can recall i always spent long holiday in bandung when i was in school age.  until i went to college and seeing other city in indonesia.

daftar jalan-jalan gue nyaris ga pernah menyelipkan kota Bandung, kenapa? karena ini bukan kota wisata buat gue, tapi rumah kedua karena selusin keluarga besar ada di sini. nyaris ga pernah bisa menikmati wisata bandung kalau kemari.

sampai akhirnya punya pacar orang bandung setahun lalu. hampir dua bulan sekali ke bandung, menyisipkan dua hari untuk muter-muter melihat kota ini. sebulan lalu benar-benar memutuskan, if i want to get serious with this one, i need to stay close to him and try to love this city too. that’s it.. im here

bandung kemudian jadi berkesan karena biaya makan murah if you know where to find one. uang makan di kantor ini cuma 7 ribu, bayangin bisa dapat apa di jakarta dengan uang segitu. tapi di sini, 7 ribu means nasi 1 porsi, ikan tongkol dan sayur. kalau mau murah, masak nasi sendiri untuk 3x makan then you’ll get bonus 3000 rupiahs dari harga itu. yoi murah banget!

ongkos angkot, sejauh-jauhnya lu pergi pake angkot palingan 3500 rupiah. jarak dari kantor ke kosan gue cuma 1000 rupiah sekali jalan.

yang mahal adalah harga kos. di jakarta 600 ribu perbulan gue sudah bisa jumpalitan saking luasnya sudah dengan kamar mandi di dalam pula. tapi di sini paling murah dengan kamar mandi di dalam adalah 550 ribu, luasnya? hmm what can i say… kasur gue aja terpaksa dilipat supaya bisa muat. kamar kos susah selonjor.

saban akhir pekan atau liburan gue sempetin naik sepeda pake si saladin. ga seperti jakarta yang pesepeda kalau ketemu di jalan saling kring dan sapa, di sini gue berasa dicuekin. mau lu nyasar, ban kempes, mau mati kehabisan napas, pesepeda lain cuek bebek. patah hati rasanya. kenapa mereka ga ramah ya? apa karena sepeda gue sepeda lipet dan mereka sepeda gunung yang karenanya gue ga bisa nanjak dan mereka cuma mau bilang “sukurin lu” dalam hati?

terus soal bike line… true bandung lebih maju soal bike line di banding jakarta, jumlahnya banyak tersebar di mana-mana, yang paling deket sama gue adalah bike line di terusan buah batu. tapi sungguh bike line itu cuma pajangan, diisi oleh becak, taksi dan angkot ngetem juga gerobak sampah. walhasil sepeda ya berbagi jalur lagi sama motor dan mobil.

yang paling bikin kesel adalah soal sampah. ini kota wisata yang pemerintahnya buta ngurusin sampah. coba ke wilayah lodaya menuju palasari deh, ada tpst yang kalau akhir pekan sampahnya luber ke jalan. bikin macet dan jelas bau! sebisa mungkin gue menghindar dari jalur ini.

sampah numpuk juga ada di taman kota tegalega. kondisinya sama, atau bahkan di taman walikota bandung…. duh ironi sungguh beneran.

tapi kalau soal udara yang sejuk dan ga perlu ac itu juara! i love the weather so much. jalan-jalan naik sepeda atau angkot tetap menyenangkan. tapi coba deh masuk ke daerah braga yang terkenal itu… sayang banget karena jalurnya masih dilewati kendaraan, kenapa ga ditutup aja. satu jalan ditutup wont kill anyone right!

dan terakhir FO… selama gue bandung baru 1 FO gue masuk itu pun karena sebelahan sama cafe langganan NGopi Doeloe di buah batu… selebihnya.. hmm… i dont feel like necessary to go there. masih banyak baju xixixi, lagian lemari kosan ga muat untuk baju baru 🙂

next, gue akan posting temuan cemilan ajib di bandung yak…

Peta-Bandung-Kota1

Cerita si bitter ballen

Standar

lonely planet ga melulu membantu dalam perjalanan ini. singkirkan saja jauh-jauh. kataku padanya sambil kutepis lonely planet yang tebal itu. empat ratus halaman cuma untuk memenuhi tas punggungku saja. lonely planet itu seperti konveksi, seperti itc mal atau iklan bedak dan pemutih, semua orang digiring untuk melakukan hal yang sama. kemana kau pergi, selalu ketemu orang banyak karena mereka mengikuti petunjuk di lonely planet. di meja-meja restaurant ada lonely planet, turis-turis berbudget rendah. Iya seperti kami, tapi kan dia tahu aku tak suka jadi bagian yang kebanyakan itu. Buang jauh-jauh lonely planet ini. Kataku dan kali ini aku terlalu keras menepis tangannya sampai lonely planet itu terjatuh ke trotoar becek di depan taman walikota bandung.

Dia tak menjawab, mukanya merah karena marah. Dipungutnya lonely planet yang sampulnya kotor. Aku berusaha membersihkannya tapi buku itu buru-buru direnggutnya dan didekapnya erat-erat. dia melotot padaku dan meninggalkanku yang mengejarnya tertatih-tatih sambil berteriak meminta maaf. Sesekali dia berhenti untuk membaca peta dan aku diam tak lagi banyak bicara.

Aku mengikutinya seperti perempuan jepang yang mengikuti lelakinya dari belakang karena tradisi. aku menyesal karena membuatnya marah, tapi aku tak menyesal untuk menyingkirkan lonely planet itu. Buatku setiap perjalanan harus istimewa tidak diatur dalam runut halaman seperti buku. Menyesatkan diri adalah cara terbaik menikmati perjalanan, bertemu orang baru, menemukan hal luar biasa dan mendapatkan pengalaman di luar yang diceritakan orang banyak.

Dia terus menelusuri jalan, menyebrang di gedung bank Indonesia yang cantik peninggalan belanda, berbelok ke arah kiri, melintas rel kereta, menyebrang jalan dan di sana, di jalan braga, senyumnya kembali mengembang. Aku masih diam tanpa tanya dan hanya mengikutinya berjalan, meski lelah mendera aku bahkan tak berani berhenti barang sekejap.

Dia berhenti di sebuah restaurant yang masih membereskan meja dan bangku. Sudah buka? Tanya nya. Pelayan di restaurant itu mempersilakan kami masuk. Dia mengambil meja di luar bangunan restaurant untuk menikmati jalan dan pagi. Dia memesan tanpa bertanya apa mauku. Sebenarnya sudah muak aku dalam diam.

Pesanannya keluar, satu piring kue bundarbundar dan dua teh panas.

“Bitter ballen and Earl Grey Tea. I miss my home and why is it so hard for you to even understand it.”bitter ballen

Saladin and I in Bandung

Standar

hari pertama di tahun 2013, apa lagi yang lebih menyenangkan daripada mengitari Bandung sehabis pesta kembang api dan petasan tadi malam. hari ini rencananya mau ngecek sampah yang ditinggalin sama orang-orang, meski pun sejak kemarin udah terlihat numpuk di kiri dan kanan jalan oleh sampah.  kabarnya mobil pengangkut sampah di kota ini sedang rusak. gue rasa baik pemkot maupun warga bandung emang kudu diselepet soal sampah… ampun dah.

anyway, ini adalah kali kedua gue pergi sepedaan bersama saladin, my handsome and strong folding bike. it is! he’s very tough. sekali lagi gue membuktikan ketangguhan saladin yang sudah besama sejak 2010.

IMG-20130101-00403

 

 

berangkat dari kos an di jl.suling buah batu, gue ambil jalur kanan, lewat reog raya terus ke kliningan dan sampai di jalan terusan buah batu. lurus mengikuti kata hati yang rencana awalnya adalah ke alun-alun kota bandung. harusnya gue belum kiri dan mengikuti petunjuk “anda memasuki kawasan 7 titik” tapi ga tahu kenapa malah lanjut lurus mengikuti jalan sunda, lanjut sumbawa melewati lombok, dan tahu-tahu di depan riau junction. gue terus mengikuti petunjuk “gasibu”. harusnya gue terus kalau mau ke gasibu, lagi-lagi tanpa bener-bener ngeh tujuan, gue belok kiri aja gitu, tahu-tahu masuk ke daerah patahan lurus ke asia afrika dan kanan ke braga…. jreng, gue belok kanan dan bermaksud sarapan di braga, tepatnya mencari kopi tiam oey di sana.

did i make it? no! for several times, i got lost hahaha… ternyata jalan gue malah menuju ke asia afrika lagi.. looh kok ke sana. dan tibatiba melihat tulisan “tegalega”

mungkin karena udah cape menggeos hampir 1 jam tanpa pit stop dan minum sama sekali, gue ikutin aja arah tegalega. dan akhirnya sampai lah kami di taman kota tegalega… legaaanyaaaa…. phew..

sarapan aneka rupa tersaji untuk anda yang membakar kalori oh sungguh ironi menggoda hati

IMG-20130101-00405

jagung bakar atau uli bakar.. sungguh jarang tersaji di pagi hari di jakarta toh hahaha…

gue memilih jagung bakar, yang kecil saja, cuma 3000. tapi beneran, matengnya ga rata.. ah

IMG-20130101-00406

lumayan buat nahan lapar deh. tapi beneran deh, ada di tempat penuh pilihan jajanan begini bikin ga konsentrasi ngurangin lemak hahaha.

ternyata duduk menikmati orang-orang tua menurunkan lemak dan kolesterol dan yang muda tebar pesona adalah seru. kita butuh ruang untuk bernapas, bersosialisasi, after all we are human, we need to interact with each other.. more space, more healthy…

IMG-20130101-00404

lapangan olahraganya cukup besar, ada beberapa spot untuk bulutangkis dan sepakbola. mengitari lapangan ini sambil jogging atau jalan  kaki juga seru. sayangnya ada aja motor yang masuk ke dalam area olahraga, tau ga buat apa? ngejemput anggota keluarga yang cape olahraga dan belanja.. hadeuh plak….

so abis mutermuter di tegalega, saladin and i kembali ke buah batu… apa nemu sampah? ya iyalah… di mana-mana…. kota wisata kok ga tahu gimana caranya ngebenahin urusan sampah sih… payah payah…

IMG-20130101-00407

selamat tahun baru, setahun ini kita menjelajah bandung ya sal… betah lanjutin, ga betah kita temukan rumah baru… home is where your heart is…