Sihir Arundhati Roy Dalam Kisah Pencarian Kebahagian. Review The Ministry of Utmost Happiness by Arundhati Roy #27

Standar

Tilo masih memakai cincin perak yang diberikan Musa setelah bertahun-tahun mereka berpisah. Pada satu pertemuan, Musa menceritakan kisah isteri dan anaknya yang mati ditembak tentara India. Kisah yang tak pernah diketahui Tilo sebelumnya. Percakapan yang sangat mungkin terjadi di antara mereka, sebagai kekasih dan bekas kekasih, pernah sedekat saudara, bekas teman sekelas. Jadi sekalipun salah satu terluka, itu karena dia sangat pantas dicintai. Soal hati, keduanya seperti memiliki hutan, sarang mereka yang penuh kedamaian.

 

Tapi tentu saja, Arundhati Roy tak semudah itu membuat kita terlena dengan kisah cintah Tilo dan Musa. Butuh 7 bab, 200 an halaman sebelum masuk ke dalam kisah mereka yang dipenuhi ketegangan, ikutan marah dan sedih. Musa adalah pejuang pembebasan Khasmir yang ingin berdiri sendiri dari Pemerintah India, sementara Tilo adalah orang India tulen. Musa adalah buronan tentara India, dengan tuduhan sebagai teroris. Musa yang memegang kendali jadwal dan jalan bagaimana mereka bisa bertemu. Di antara mereka ada Naga dan Bipta, bekas kawan sekelas dan sepermainan yang sama-sama mencintai Tilo. Sampai akhir cerita, cinta Tilo hanya pada Musa.

Buku setebal 447 halaman ini  harus dihabiskan dalam satu kali masa membaca, sebab kalau tidak, akan sangat mudah untuk tersesat dalam alur maju mundur yang dibuat Roy dan banyaknya tokoh yang terlibat dalam cerita. Focus saja pada Tilo, Musa, Naga, lalu Anjum, Zainab dan Sadam. Di awali dengan kisah Anjum atau yang semula Aftab, cerita tentang Hijrah, atau LGBT sebagai gender ketiga yang diakui di India. Sepanjang Roy bercerita tentang Anjum, saya tertawa dalam ironi. Dia lahir saat lampu padam, dan si dukun memberitahukan bahwa jenis kelamin dia adalah laki-laki, seperti yang diinginkan oleh ayah dan ibunya. Beberapa minggu kemudian, ibunya menemukan fakta bahwa anaknya memiliki vagina. Pada usia belasan tahun, ibunya baru membuka rahasia pada ayahnya kalau Aftab bukan laki-laki tulen, dia memiliki vagina. Aftab berganti Anjum saat dia bergabung dengan kelompok waria di sudut kumuh kota Delhi. Hijrah adalah sebutan untuk Anjum dan kawan-kawan. Mereka bisa hidup tenang karena kepercayaan di India, mengganggu Hijrah hanya akan membawa nasib sial.

Roy berhasil membuat saya tersihir dengan cerita ini dan membuat saya tak bergeser darinya sepanjang akhir pekan ini. Luasnya jangkauan cerita yang ingin disampaikan oleh Roy, tentang gentrifikasi di India, pemukiman kumuh di Delhi, tentang kehidupan waria, tentang pemisahan India dan Pakistan yang di lapangan tak juga selesai, memisahkan keluarga besar dalam dua agama, Hindu dan Islam. Tentang kasta yang menghalangi Bipta memperjuangkan cinta untuk Tilo. Tentang sekutu antara Jurnalis dan Penguasa, bagaimana Naga menjadi jurnalis kenaamaan dengan berita ekslusif yang disiapkan oleh Bipta sebagai agen intelejen pemerintah India.

Seperti sihir Roy di God of Small Thing, sihir kali ini mampu menyudahi penantian saya atas karya fiksinya selama bertahun-tahun. You did it again Arundhati Roy, such a great story teller.

Saya sudahi dengan mantra Gayatri yang worth to share dan perlu diamini:

Om bhur bhuvah svaha

Tat savitur varenyam

Bhargo devasya dhimahi

Dhiyo ya nah procadayat

O God, thou art the giver of life / Remover of pain and sorrow/ Bestower of Happiness/ O Creator of universe/ May we receive thy supreme sin-destroying light/ May thou guide our intellect in the right direction

resize

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s