Mari Bicara Beyonce ‘Bey’ Knowles-oleholeh kuliah Visual Analysis

Standar

Sebelum terkagum-kagum pada aksi Bey di Super Bowl Halftime yang mencuri perhatian dunia karena menyampaikan ‘pernyataan politik’nya tentang ‘Black Live Matters,’ lewat single terbarunya #Formation, saya tergelitik menengok kembali foto Bey di google pic.

Presentation1

Lihat foto di atas deh… Saya kok tidak lihat perempuan berkulit hitam dengan rambut Afro nya yang keren seperti yang dimiliki anaknya dari Jay Z, seperti dalam liriknya Formation

I like my baby hair with baby hair and afros
I like my negro nose with Jackson Five nostrils

Yang saya lihat Bey yang pirang dan lurus, seperti konsep ‘cantik’ milik perempuan berkulit putih yang dominan di semua produk kecantikan. Dia bahkan ‘menghilangkan’ ciri khas perempuan berkulit hitam.

Lalu Bey mengklaim dirinya sebagai feminis, apakah dalam lagunya sudah bebas dari kalimat ‘menyenangkan lelaki?’. Mari lihat foto Bey lainnya

Presentation2

Bey tahu banget, bagian mana dari tubuhnya yang paling ‘menjual’ selain suara dan musiknya. Bey surely feels good about herself? Lalu mengonstruksi perempuan terutama penggemarnya untuk ‘menjadi dia,’ inilah representasi perempuan molek yang sukses sebagai penyanyi. Yang jelas bokong bagian yang merepresentasi unsur ‘seksual’.

Buat saya Bey adalah komoditi kapitalis secara personal, dan dia juga menghasilkan produk yang membuat namanya melambung, kekayaan berlimpah, sesuatu yang tidak mewakili bangsa kulit hitam pada umumnya. Itu bagaimana saya ‘decoding’ menangkap pesan dari gambar video Formation dan foto Beyonce dalam koleksi google image.

Tim produksi di belakang Bey tahu persis tuh, Formation bakal boom persis saat kampanye Black Live Matters muncul. Momentum…. Aksi dan pernyataan politik itu memang butuh momentum, yang kadang jarang banget didapat. Bey, beruntung! Menjual citra sebagai feminis dan aktivis di tengah kampanye emang pas banget deh! Selebihnya… hipokrit!

Catatan dari kuliah hari ini:

  • Visual mengontruksi rasa kita pada realitas.
  • Visual menawarkan cara lain melihat isu sosial
  • Terpenting, visual membawa kita pada ideology, orasi-retorika, dan power!!
Iklan

Satu tanggapan »

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s