Superhero is Boring!

Standar

awalnya tahun 2005, sewaktu berkesempatan menonton sendratari ramayana di candi prambanan. bukan rama yang menarik buat saya, tapi tokoh rahwana, raksasa buruk rupa yang menculik sinta. mungkin saya tersihir pada tarian rahwana yang karismatik, penuh energi yang pasti bukan pada wajah penarinya, lah wong bertopeng toh.

tapi sejak itu, entahlah buat saya penokohan antagonis lebih menarik daripada karakter protagonis. karakter yang lempeng, penurut pada aturan dan norma terkesan membosankan. tapi tokoh antagonis dengan kecentilan, tengal tengil, kelicikan, melanggar aturan yang ada, justru lebih menarik, ada spontanitas, ada improvisasi yang bebas dilakukan oleh para tokoh ini. saya ngomong apa sih, yang pasti b1ad boys itu lebih seru. ini berlaku ga cuma dalam film dan cerita, tapi dalam kehidupan nyata. ahay! 

paling tidak ada 2 tokoh antagonis lain yang bikin saya meleleh!

KHAN

“My name is Khan! ” dari film Startrek into darkness yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch yang bikin penuh karisma ketika dia bicara. plus tentu saja body dan wajah yang keren. Tindakannya kurang ajar menurut aturan yang berlaku tapi liat dooong bagaimana dia jauh lebih menarik dari tokoh kapten kirk yang standar jagoan gitu.

Terus Loki dari film Thor yang dibintangi Tom Hiddleston, tengil, lucu, licik. Semuanya dibikin lelucon olehnya, bahkan ketika ibunya meninggal, dia menipu semua orang dengan tetap bersikap nyebelin sementara aslinya dia begitu terluka. Trust my rage!

loki

Lelaki cenderung bersikap ingin melindungi, dalam porsi jumbo jatuhnya sok jadi pahlawan. Padahal yang diinginkannya barangkali hanya perasaan dibutuhkan oleh perempuan. Trust me guys, we are all need you in one and other way. Dont worry too much if we play and look like very independent. But dont play hero at least not to me… its annoying most of the time! 😉

I like the villain character because their are so much fun! dan ga pernah tampil seragam layaknya superhero, yang berbadan kekar tapi hatinya lembek. Sepertinya dunia ini berhenti kalau tidak ada cinta. Selalu ada penokohan perempuan lemah, okay sedikit kuat yang perlu dilindungi dan diemong. Sementara kalau ada tokoh perempuan yang jadi kesatria, percaya deh, ga akan jadian sama jagoan yang jadi tokoh utama.

Itu kejadian bener loh di dunia nyata. Perempuan yang independent, penuh semangat dan ambisi, ditempatkan sebagai tokoh yang menakutkan, mengintimidasi lelaki. uhuk, payah.

Tapi sekali lagi, perempuan yang jadi jagoan pun butuh lelaki kok, sebagai teman berbagi dan SALING melindungi… bukannya asik ya kalau keduanya berjalan sejajar dan tidak ada satu mendominasi yang lain?

And to all superhero, coba deh berubah tengil dikit, be spontaneous and act like a normal one… dont waste too much time on your muscle…  I always think that those who have big muscles tend to have small brain *oopps*

 

 

 

 

 

 

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s