Selamat Ulang Tahun

Standar

Lelaki itu menghilang belasan tahun lalu tanpa ada kabar sama sekali, kecuali sebuah pesan “selamat ulang tahun” yang kadang datang tepat waktu, kadang terlambat satu bulan. Dengan cara yang sama lewat selembar kartu pos, dia akan sempatkan berkirim pesan satu kali dalam setahun untuk mengingatkan betapa hidup terus berjalan, keriput terus bertambah sementara kenangan tak juga beranjak dari satu hati, satu cinta yang abadi, di antara keduanya.

Kemana pun perempuan itu berpindah lokasi, dia akan kembali ke tempat yang sama hanya untuk menanti sebuah pesan “selamat ulang tahun” yang dikirimkan lelaki itu. Pesan di atas selembar kartu pos dengan stempel dan perangko dari negara berbeda setiap tahunnya, bawah langit adalah rumahnya dimana pun dia berada, masih lelaki yang sama. Lelaki yang karena profesinya tak bisa berada di satu tempat dalam waktu yang lama. Lelaki yang karena profesinya tak punya identitas ajeg, barangkali namanya pun bukan yang sebenarnya, latar belakang yang berbeda setiap kali perempuan itu pernah bertanya. Dia hanya akan menatap dalam-dalam pada bola mata hitam yang menenggelamkanya milik perempuan itu dan berkata,”satu-satunya yang jujur dari diriku hanya cinta padamu. Pegang saja itu. Selebihnya aku tak akan pernah bisa cerita.”

Zaman berubah, teknologi memperkenalkan perempuan itu pada telpon genggam, jejaring sosial media dan google yang bisa menjawab semua pertanyaan kecuali tentang lelaki itu, nama dan wajahnya selalu muncul berbeda, bukan dia. Lelaki itu menghilang ditelan bumi, tak terjangkau teknologi. Selalu dengan cara tradisional untuk menyampaikan kalimat “Selamat Ulang Tahun” yang sesekali dihias manis dengan gambar hati dan dilengkapi Hug and Kiss… Chris… nama singkat yang sangat umum di negara mana pun. Dia bisa jadi Christian, Christopher atau memang hanya Chris… ada jutaan lelaki bernama Chris yang muncul di google, facebook atau twitter. Tak ada jejak terlacak untuk mencarinya. Yang dipunya perempuan itu hanya kenangan dan selembar foto yang mengabadikan kebersamaan mereka, tak lebih. Bagaimana mencarinya, haruskah mencarinya?

Segalanya berubah. Perempuan itu sudah berkeluarga, memenuhi tuntutan makhluk hidup untuk berkembangbiak dan meneruskan keturunan. Perempuan itu memiliki suami untuk memenuhi kebutuhan purbanya. Sementara hatinya tak pernah pergi pada lelaki yang sama belasan tahun silam ketika semuanya berjalan singkat dalam hitungan hari. Lelaki itu berjanji seterusnya sepanjang hidupnya akan mengirimkan kabar saat perempuan itu mengulangi tanggal kelahirannya, waktu yang sama sejak mereka bertemu untuk pertama kalinya. Tanggal itu menjadi keramat untuk mengingat tentang cinta dengan kepedihan dan kesenangannya yang hanya datang sekali.

Perempuan itu menanti di beranda sambil menggenggam belasan kartu pos terdahulu. Lehernya terasa sakit melongok ke pagar menanti pak pos yang kian jarang datang ke lingkungan ini. Siapa lagi yang membutuhkan pak pos ketika semuanya bisa disampaikan lewat segenggam telpon pintar. Hentakan jempol pada keypad lebih cepat menyampaikan pesan daripada harus meluangkan waktu dan tenaga beranjak ke kantor pos untuk mengirimkan pesan lewat selembar surat. Hidup kini serba dimudahkan, semudah kita melupakan kenangan yang tersimpan dalam kertas surat usang dan tulisan tangan yang kian hari kian tak berbentuk. Cuma lelaki itu yang setia pada selembar kartu pos dan tulisan tangan untuk mengucapkan “selamat ulang tahun,” kepada kekasih abadinya.

Perempuan itu menjatuhkan tubuhnya ada kursi rotan, hatinya berdebar tiba-tiba dan terdiam dalam kehampaan. Angin semilir menerpa lembut daun telinganya dan berbisik,”selamat ulang tahun sayang.” Tak akan ada lagi kartu pos untuk dinanti.

Bandung, 12 Februari 2012.. untukmu yang akan berulang tahun esok hari….

birthday002_sedonadpsbaki

Iklan

2 responses »

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s